Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Appointment in Samarra (Mary's Death)

Gambar
"Appointment in Samarra" atau "Janji Temu di Samarra" merupakan salah satu cerita pendek Arab terkenal gubahan William Somerset Maugham. Cerita pendek yang menceritakan bahwa sekuat apapun kita menghindari, takdir tetaplah terjadi. Samarra sendiri adalah sebuah kota kecil di Iraq, sekitar 125km utara Baghdad.  Diceritakan bahwa ada seorang seorang Saudagar yang memerintahkan pelayannya untuk membeli perbekalan di pasar, namun baru sebentar si pelayan sudah kembali dengan wajah pucat pasi. Ia bilang bahwa ia bertemu seorang wanita yang ternyata adalah Sang Maut. Karena ketakutannya ia minta izin pada Saudagar untuk meminjam kuda dan pergi ke Samarra untuk menghindari takdirnya dari kematian. Ketika pergi ke pasar sang Saudagar bertemu dengan Sang Maut itu sendiri, kemudian bertanya mengapa Sang Maut menakuti pelayannya pagi ini. Namun jawab Sang Maut adalah bukan untuk menakuti sang pelayan, tetapi ia terkejut bertemu sang pelayan di Baghdad harusnya ia menemui ...

Namaku ‘Annisa’, bukan ‘Ukhti’

Lulus SMA, sebelum masuk PKN STAN aku sempat kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Meskipun sudah kuliah, aku masih punya cita-cita untuk lanjut di sekolah kedinasan. Maka tak henti-hentinya berbagai cara dan upaya kulakukan agar bisa masuk perguruan tinggi kedinasan. Berkaca dari kegagalan seringkali pada tahap tes kesehatan, aku mulai biasakan tiap pagi jogging . Tidak setiap hari tetapi rutin tiap minggu minimal tiga kali. Kegiatan lari pagi ini seringkali kuceritakan pada teman-teman terdekatku, hingga salah seorang teman yang kebetulan anak rohis (rohani islam) mengajak untuk ikut kajian fakultas. Awalnya tidak terlalu tertarik, memangnya kegiatannya apaan, kan ngantuk kalau dengerin ceramah pagi-pagi. Jadi waktu itu kajian mingguan fakultas dilaksanakan tiap hari Senin pagi pukul 06.30, makanya temanku menawarkan siapa tahu selesai jogging bisa mampir. Awalnya sih ogah. Pasti ngebosenin , pasti orang-orang yang ikut strict semua, nanti gimana kalau ...

Jatuh Bangun Petualangan Gadis Kampung

Aku lulus SMA tahun 2015. Ketika SMA begitu banyak rasa penasaran dan harapan besar menjelang masa perkuliahan nanti. Namun untuk menuju tingkat pendidikan perguruan tinggi tidaklah mudah, setidaknya begitulah keadaan yang digariskan Tuhan padaku. Aku harus menerima kenyataan pahit gagal pada  Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Penelusuran Minat dan Kemampuan Politeknik Negeri (PMDK-PN), keduanya adalah jalur undangan. Sebenarnya sebelum pengumuman SNMPTN, aku dan beberapa teman memutuskan mendaftar ke beberapa Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), waktu itu tempat mendaftarnya ada di Surabaya, Malang, dan Bogor. Saat itu menjadi kali pertama bagiku pergi jauh dari kampung halaman. Bermodalkan restu dan bekal secukupnya, aku hijrah ke Bogor. Aku lebih suka menyebut perjalanan ke Bogor sebagai petualangan daripada merantau, karena belum pasti benar aku akan menetap di Bogor. Tahap demi tahap kulalui, hingga kurang dua tahapan final. Lagi-lagi kenyataan pahit me...